Senin, 19 November 2012

Pentingnya Manajemen Kontrol Keamanan Pada Sistem

Nama     : Cony Maulina
NPM     : 11109316
Kelas      : 4 KA 10

Manajemen kontrol sistem merupakan pemastian apakah sistem telah dijalankan seperti yang direncanakan, dikehendaki, dan dioperasikan tetap dalam keadaan aman dari penyalahgunaan atau gangguan. Pentingnya manajemen kontrol ini karena untuk memberi dukungan kepada manajer dalam mengontrol area operasinya yang bertugas untuk mencakup semua fase siklus hidup, selama siklus hidup dibagi menjadi kontrol-kontrol yang berhubungan dengan pengembangan sistem, desain dan operasi. Yang termasuk kedalam kontrol pengembangan yaitu manajemen memberitahu pemakai mengenai perencanaan, manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi-operasi manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun desain, manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama dan mendefinisikan program  pengujian yang dapat diterima.

Manajemen keamanan informasi memiliki tanggung jawab untuk program khusus, maka ada karakteristik khusus yang harus dimilikinya, yang dalam manajemen keamanan informasi yang terdiri dari Planning dalam manajemen keamanan informasi meliputi proses perancangan, pembuatan, dan implementasi strategi untuk mencapai tujuan, Policy, Programs adalah operasi-operasi dalam keamanan informasi yang secara khusus diatur dalam beberapa bagian, Protection Fungsi proteksi dilaksanakan melalui serangkaian aktifitas manajemen resiko, meliputi perkiraan resiko (risk assessment) dan pengendali, termasuk mekanisme proteksi, teknologi proteksi dan perangkat proteksi baik perangkat keras maupun perangkat keras. Setiap mekanisme merupakan aplikasi dari aspek-aspek dalam rencana keamanan informasi.

Pengendalian sistem dikatakan berhasil apabila kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir. Pengendalian dalam sebuah sistem pada dasarnya berarti menjaga agar sistem beroperasi dalam batas prestasi tertentu. Sebuah sistem yang berada dalam kendali akan beroperasi dalam batas toleransi yang telah ditentukan.  Keluaran dari sebuah sistem kadang-kadang tidak sesuai dengan keluaran yang semestinya (standar), Hal ini membutuhkan pengendalian melalui sistem umpan balik untuk mencari gangguan-gangguan yang menghambat. Agar sistem umpan balik itu dapat berjalan baik maka sistem harus memiliki standar keterukuran keluaran, sensor yang dapat menangkap kondisi setiap keluaran, alat yang dapat membandingkan keluaran yang terjadi dengan keluaran standar, serta alat yang bergerak mengoreksi masukan.

Tujuan manajemen informasi adalah untuk melindungi kerahasiaan, integritas dan ketersediaan informasi. Dengan tumbuhnya berbagai penipuan, spionase, virus, dan hackers sudah mengancam informasi bisnis manajemen oleh karena meningkatnya keterbukaan informasi dan lebih sedikit kendali/control yang dilakukan melalui teknologi informasi modern. Sebagai konsekuensinya , meningkatkan harapan dari para manajer bisnis, mitra usaha, auditor,dan stakeholders lainnya menuntut adanya manajemen informasi yang efektif untuk memastikan informasi yang menjamin kesinambungan bisnis dan meminimise kerusakan bisnis dengan pencegahan dan memimise dampak peristiwa keamanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar